5 Faktor Penyebab Pengapuran Tulang Pada Lansia

5-Faktor-Penyebab-Pengapuran-Tulang-Pada-Lansia
Gambar dari Canva

Seiring pertambahan usia yang semakin menua, lansia mengalami berbagai masalah kesehatan karena faktor degeneratif tersebut. Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah pengapuran tulang. Nah, apakah Anda sudah mengkonsumsi susu untuk pengapuran tulang lansia guna mencegah risiko buruk kesehatan? Mulai sekarang Anda harus mengkonsumsi lebih banyak kalsium, vitamin C dan asam lemak omega 3 untuk menekan risiko pengapuran tulang.

Alasan Lansia Mengalami Pengapuran Tulang

Sebagian orang masih sering mendeskripsikan pengeroposan tulang sama dengan pengapuran tulang. Sebenarnya, keduanya memiliki pengertian yang berbeda sebab osteoporosis terjadi karena mineral yang hilang sedangkan osteoarthritis atau pengapuran tulang acap melanda lansia karena faktor penuaan. Lansia menderita pengapuran tulang yang menyerang area persendian, misalnya lutut, pinggul, punggung, leher, dan sendi jari-jari.

Penyebab pengapuran tulang pada lansia yang wajib Anda pahami sebagai berikut :

1. Usia di atas 70 tahun

Rata-rata lansia yang sudah berumur lebih dari 70 tahun acap mengeluhkan sakit pada area persendian. Semakin usia bertambah, anggota tubuh juga akan melemah seiring banyaknya aktivitas yang sudah Anda lakukan sebelumnya. Apalagi jaringan halus pada persendian akan menghilang mengikuti pertambahan usia sehingga  kekuatan otot dan tulang menjadi lebih lemah.

2. Risiko cedera olahraga

Pada anak muda, kasus osteoarthritis bisa terjadi bila mengalami risiko cedera olahraga sehingga alami trauma. Selain cedera olahraga, kemungkinan trauma bisa disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh saat melakoni aktivitas fisik tertentu.

3. Faktor genetik

Anda harus tahu bahwa penyakit pengapuran tulang ternyata bisa diwariskan dari orang tua atau kakek nenek pada garis keturunannya. Bila ada riwayat keluarga yang mengalami masalah pengapuran tulang, Anda harus waspada dan lakukan konsultasi dengan dokter guna mencegah risiko yang sama. Setidaknya Anda bisa mengurangi dampak buruk terkena masalah pengapuran tulang saat usia tua kelak.

4. Faktor penyebab lain

Ada beberapa faktor risiko lain yang membuat Anda rentan mengalami masalah pengapuran tulang ini, misalnya jenis kelamin wanita lebih rentan mengalami pengapuran tulang dibandingkan laki-laki, pekerjaan di bidang konstruksi dan pertanian punya risiko pengapuran tulang tinggi karena menempatkan sendi saat bekerja setiap hari,  mengalami masalah berat badan yang berlebihan sehingga kemampuan bergerak menjadi terbatas.

Pada kasus pengapuran tulang orang yang obesitas, maka Anda harus mulai menerapkan gaya hidup sehat sejak usia muda. Lakukan aktivitas olahraga yang rutin guna menjaga berat badan tetap ideal dan terhindar dari risiko mengalami penyakit yang serius. Tubuh yang ideal bisa membuat Anda memiliki stamina yang lebih prima, percaya diri dan terhindar dari risiko pengapuran tulang, lho!

5. Kurang konsumsi makanan yang bergizi

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Anda harus memenuhi asupan nutrisi makanan yang kaya vitamin C, kalsium dan asam lemak omega 3. Bila kekurangan nutrisi, maka tubuh lebih rentan alami pengapuran tulang bila didukung riwayat keluarga dan faktor risiko lain. Bila usia Anda sudah memasuki masa pra lansia, maka segera atur pola makan yang lebih baik.

Ada baiknya Anda mempertimbangkan konsumsi susu untuk pengapuran tulang lansia yang aman dikonsumsi. Artinya susu bisa menambah massa otot dan efektif mencegah peradangan sendi serat meredam pelemahan pada tulang lansia. Anda tetap bisa beraktivitas sampai usia tua tanpa risiko kesakitan nyeri sendi.

Yuk, segera jaga pola hidup sehat demi memiliki masa tua yang bahagia bersama anak cucu kelak! Anda bisa mengkonsumsi susu untuk pengapuran tulang lansia yang bisa menambah massa otot sekaligus melindungi sendi Anda dari risiko pengapuran tulang yang menyakitkan. Sehat dan bugar saat lansia, kenapa tidak?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *