Pasien yang baru selesai menjalani operasi tentu perlu menjalani proses pemulihan. Begitu pula dengan penderita cedera yang membuat tubuh sulit digerakkan. Apabila Anda dalam kondisi demikian, menjalani fisioterapi merupakan solusi yang tepat. Namun, memilih jasa rehabilitasi ini tidak boleh sembarangan.
Sebelum membahas cara penanganan pasien yang membutuhkan fisioterapi dengan benar, ada baiknya kita bahas dulu kondisi-kondisi orang yang memerlukan perawatan tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
- Penyakit Saraf
Gangguan pada saraf bisa menyebabkan disfungsi bagian tubuh tertentu. Misalnya susah bergerak, susah bicara, dan kinerja tangan menurun. Contoh penyakit neuron ini antara lain stroke iskemik, parkinson, stroke hemoragik, dan multiple sclerosis.
- Gangguan Otot Kerangka
Kondisi ini dikenal pula dengan penyakit neuromuskuloskeletal. Gejala yang biasa ditimbulkan misalnya nyeri otot, nyeri punggung, dan sakit di bagian tulang ekor. Pasien yang telah menjalani operasi bagian otot dan tulang juga dianjurkan menjalani fisioterapi.
- Gangguan Sistem Kardiovaskular
Kondisi ini menyerang sistem kardiovaskular, yaitu pembuluh darah dan jantung. Salah satu cara efektif untuk mengatasinya adalah dengan fisioterapi secara rutin. Proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat karena terapis juga akan memberikan dukungan fisik dan mental.
- Penyakit Pernapasan
Fisioterapi juga bisa menjadi solusi efektif bagi penderita asma. Teknik yang digunakan untuk mengobati kondisi ini adalah melalui pengontrolan gejala kesulitan bernapas dan batuk-batuk.
Penanganan Pasien dengan Fisioterapi
Cara seorang terapis menangani pasien yang mengalami beberapa gangguan di atas tentunya berbeda-beda. Namun, pada dasarnya keaktifan pasien juga perlu dilibatkan dalam proses penyembahan. Ahli terapi akan mendiagnosis dan membantu pasien memahami gangguan yang diderita sebelum melakukan perawatan.
Berikut beberapa proses penanganan pasien oleh fisioterapis :
- Program Latihan
Pelatihan gerak yang dimaksud antara lain teknik peregangan otot, memperbaiki postur tubuh, dan memperkuat otot.
- Elektroterapi
Teknik ini membutuhkan daya listrik terutama untuk menyembuhkan gangguan saraf. Contohnya adalah stimulasi listrik melalui jaringan lemak dan stimulasi elektrik. Metode tersebut dikenal efektif untuk proses pemulihan.
- Fisioterapi Manual
Fisioterapi manual dapat membantu otot lebih terelaksasi dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Contoh tindakan yang dilakukan adalah peregangan, manipulasi sendi, dan mobilisasi.
Fisioterapi biasanya dilakukan berdasarkan jumlah sesi yang dipilih pasien. Dalam satu sesi, umumnya berlangsung 30-60 menit. Pasien bisa melakukan beberapa kali sesi dalam satu minggu. Hal ini juga bergantung dari teknik fisioterapi dan rencana program yang digunakan.
Proses penyembuhan yang aman dan efektif tentunya diinginkan setiap pasien. Fisioterapi bersama terapis berpengalaman dan ahli di bidangnya dapat membantu Anda melalui proses pemulihan.